Minggu, 13 Maret 2011

MENGHILANGKAN AROMA KAKI

Kiat Mudah Menghilangkan Aroma Kaki Tak Sedap

Jangan sepelekan aroma kaki yang tak sedap. Hal tadi tidak hanya akan membuat penampilan Anda terganggu, tapi juga bisa menyerang kepercayaan diri. Jangan keburu panik, ini cara mengatasinya.


1. Perhatikan kebersihan kaki. Terkadang, bau yang timbul adalah akibat bakteri dan kotoran yang berkumpul di kaki. Saat mandi, biasakan gosok bersih kaki Anda. Jangan lupa untuk membersihkan dan memotong kuku kaki secara rutin. Tak jarang, kotoran di kuku kaki lah yang menyebabkan timbulnya bau kaki. Usahakan juga untuk memilih sabun anti bakteri untuk membersihkan kaki.

2. Hindari kebiasaan bertelanjang kaki. Bertelanjang kaki sama saja membiarkan bakteri dan kotoran bersarang di kaki. Biasakan memakai sandal khusus ruangan agar kaki tetap terlindung.

3. Bersihkan sepatu dan kaos kaki Anda. Jangan memakai kaos kaki yang sama selama berhari-hari tanpa mencucinya terlebih dahulu . Begitu juga dengan sepatu, cucilah sepatu Anda paling tidak satu bulan dua kali.

4. Pilihlah ukuran sepatu dengan benar. Memakai sepatu terlalu ketat akan membuat kulit kaki sulit bernapas. Kuman dan kotoran pun mengendap dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

5. Kelebihan produksi keringat di bagian kaki juga merupakan salah satu penyebab timbulnya bau kaki. Anda dapat mengatasinya dengan merendam kaki di air lemon atau di air teh. Teh dan lemon dapat mengurangi produksi keringat di bagian kaki.

Selamat mencoba!

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAaN

Pengertian Kewirausahaan

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik beratperhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalahpenciptaan organisasi baru(Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasiberbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), danmendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentangkewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Richard Cantillon (1973)

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorangwirausahawan mebeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masayang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan padabagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian

Jean Baptista Say (1816)

Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan

menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)

Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisiini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian padadinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsimanajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan

Joseph Schumpeter (1934)

Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebutbisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2)memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market),(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5)menjalankan organisasi baru pada suatu industri.Schumpeter mengkaitkan wirausahadengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannyadengan kombinasi sumber daya.

Penrose (1963)

Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistemekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitaskewirausahaan.

Harvey Leibenstein (1968, 1979)

Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan ataumelaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belumteridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahuisepenuhnya.

Israel Kirzner (1979)

Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.

Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio

Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visike dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebihbaik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaanusaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwakewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yangmuncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan danatau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapiresiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif daninnovatif.

Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalamkegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkansebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketikamembentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpamenjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara ataukondisional.

Bahan ini disadur dan disarikan dari

http://westaction.org/definitions/def_entrepreneurship_1.html yang diakses pada tanggal 13 januari 2006

Sebenarnya definisi kewirausahaan itu cukup bervariasi, tapi di sini kita coba buat definisi kewirausahaan ini secara umum dan bahasa sehari-hari.

Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.

Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber.

Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan

kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .

Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnislain.

Konsep dan Pengertian Kewirausahaan

Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan, yang kuat dari warga bangsanya. China baik dijadikan contoh konkret dan paling dekat. Setelah menggelar pesta akbar Olimpiade 2008 yang mencengangkan banyak orang beberapa waktu lalu, mereka kembali membuat dunia berdecak dengan kesuksesan astronotnya berjalan-jalan di angkasa luar. Dan kini, dunia menantikan China turun tangan membantu mengatasi krisis keuangan global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu semua itu tak mungkin dilakukan China. Salah satu faktor kemajuan ekonomi China adalah semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung penuh pemerintahnya.

China, Korea Selatan, dan India semakin berjaya mengibarkan produk-produknya sebagai bendera nasionalnya di pentas global. Bisnis korporasi multinasional terus menggurita di tanah air, sementara pengusaha dan korporasi nasional belum juga memiliki satu pun produk bermerek global, kecuali terkenal sebatas pemasok komoditas primer bernilai tambah rendah.

Negara maju umumnya memiliki wirausaha yang lebih banyak ketimbang negara berkembang, apalagi miskin. Amerika Serikat, misalnya, memiliki wirausaha 11,5 persen dari total penduduknya. Sekitar 7,2 persen warga Singapura adalah pengusaha sehingga negara kecil itu maju.

Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya ternyata hanya memiliki wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara historis dan konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa maju.

Bangsa Indonesia semakin berpacu dengan bangsa lain yang sudah lebih dulu maju. Bahkan, negara-negara yang pernah mengalami krisis ekonomi seperti Indonesia, yang menyebabkan mulai bergantinya pelaku aktif di dunia bisnis, semakin jauh melesat. Korporasi baru terus bermunculan, dikendalikan kaum muda dengan visi bisnis yang kuat, jiwa kewirausahaan yang tangguh. Pemimpin bisnis berusia muda terus bermunculan, siap membawa ekonominya melaju lebih pesat.

Pernyataan seperti pada awal tulisan ini berkali-kali diutarakan dalam berbagai kesempatan terpisah oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memang berlatar belakang pengusaha. Pengusaha nasional lainnya juga berbicara senada, antara lain Ciputra, Sofian Wanandi, dan Arifin Panigoro. Bukan hanya mereka yang sudah senior dan telah mengenyam banyak asam garamnya bisnis, tetapi juga kalangan muda generasi kini, seperti Rachmat Gobel dan Anindya Bakrie. Mereka juga gregetan melihat lambatnya kebangkitan wirausaha di kalangan kaum muda sendiri.

Tidak ada negara sekaya dan selengkap sumber daya alam Indonesia.

Sejak zaman penjajahan, nusantara ini sudah menjadi sumber utama dunia akan hasil bumi dan laut, komoditas primer. Komoditas pertanian, perkebunan, laut, dan pantai Indonesia sudah jadi pembicaraan pebisnis global. Berdatangannya partikelir untuk berdagang, dan sebagian berujung penjajahan, adalah bukti otentik dari catatan sejarah masa silam itu. Indonesia penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, tapi bukan penghasil cokelat terkemuka. Swiss yang tidak punya lahan untuk menanam kakao menjadi produsen cokelat terkemuka. Bangsa Jepang tak punya sumber daya alam yang berlebihan, tapi negara ini bagaikan pabrik raksasa yang memasok kebutuhan hidup manusia sedunia. Semua itu karena kewirausahaan

masyarakatnya yang kuat.

Persoalan ada pula di sisi lain, yakni masih kaburnya visi serta rendahnya komitmen birokrat dan pengambil kebijakan publik tentang pentingnya membangun semangat kewirausahaan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak muda. Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala diberi lahan subur untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan dibela kepentingannya. Dengan kekuatan modal, teknologi, dan sumber daya manusia yang dimiliki, mereka akan terus menggunakan segala kekuatan untuk melakukan ekspansi dan pengisapan kekayaan di negara-negara

tertinggal atau berkembang tempat mereka beroperasi.

Untuk mengimbangi semakin mengguritanya korporasi multinasional itu, tidak lain kecuali membangun semangat kewirausahaan di kalangan manusia baru Indonesia seagresif mungkin sehingga lahir semakin banyak pelaku usaha, dan tumbuhnya korporasi-korporasi baru yang sehat dan tangguh. Oleh karena itu, untuk mempercepat pertumbuhan wirausaha di dalam negeri, harus ada upaya serius untuk menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang yang ada dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain. Lembaga pendidikan mesti bisa berperan lebih banyak lagi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk orang-orang yang tahan banting dengan segala kesukaran yang dihadapi untuk membangun kemandirian.

Tanpa semua itu, Indonesia hanya akan menjadi pasar yang besar bagi

produk bangsa dan korporasi asing. Kekayaan berupa potensi sumber daya alam akan lebih banyak dinikmati bangsa lain, sementara bangsa sendiri cukup puas mengonsumsi karya bangsa lain. Keterampilan manusianya dalam hal menghasilkan komoditas dagangan dunia pun tak diragukan. Akan tetapi, semua itu bisa menjadi tinggal kenangan di tengah arus kapitalisme global yang mengutamakan keunggulan modal, teknologi, dan inovasi manusianya, yang kini menjadi kelemahan bangsa ini. Sebelum memaparkan teori kewirausahaan, terlebih dahulu saya mengulas pengertian “teori”. Kita biasanya menggunakan teori untuk menjelaskan sebuah fenomena. Fenomena yang akan dijelaskan disini adalah kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan konstruk.

Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang

saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.

Secara teoriti, perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relative kecil terhadap perusahaan.

Jadi, dalam pendekatan teoritis tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Ada yang menyebutnya “There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi dimana letak teori kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individuindividu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.

Situs:http://file.upi.edu/Direktori/A%20%20FIP/JUR.%20ADMINISTRASI%20PENDIDIKAN/196210011991021%20-%20YOYON%20BAHTIAR%20IRIANTO/Modul-1-Konsep%20Kewirausahaan.pdf

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN

Perencanaan Organisasi Kewirausahaan

Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan organisasi mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative).

Keuntungan Program Perencanaan:

1. Membantu wiraswastawan berorientasi ke masa depan

2. Koordinasi keputusan

3. Menenkankan tujuan organisasional

Kekurangan Program Perencanaan:

1. Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen

2. Manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan dalam perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya.

Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua yaitu:

1. Perencanaan strategis, yaitu perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan.

2. Perencanaan taktis, yaitu perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan.

Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan apa tidak. Walaupun semua tingkatan manajemen terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan waktu perencanaan yang lebih banyak dibandingkan manajemen tingkat bawah. Tipe perencanaan yang dilakukan manajemen berubah ketika manajer bergerak ke posisi pada organisasi. Umumnya, manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek: manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka yang agak panjang dan manajemen puncak membuat perencanaan jangka panjang.

Adapun langkah-langkah dalam proses perencanaan yaitu:

1. Menyatakan tujuan organisasi

2. Memilih berbagai cara alternative untuk mencapai tujuan

3. Mengembangkan premis yang menjadi dasar alternative

4. Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan

5. Pengembangan rencana berdasarkan alternative yang dipilih

6. Mengfungsikan rencana-rencana kedalam tindakan-tindakan

Ada tiga pendekatan untuk melaksanakan fungsi perencanaan

1. Pendekatan probabilitas tinggi

2. Pendekatan maksimasi

3. Pendekatan adaptasi

Rencana – rencana

Suatu rencana merupakan suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Perencanaan, proses evaluasi semua informasi yang relevan, dan penilaian perkembangan masa depan yang mungkin, menghasilkan suatu pertanyaan mengenai arah tindakan yang direkomendasikan suatu rencana. Suatu rencana mempunyai empat dimensi besar:

1. Perulang dimensi

2. Waktu

3. Jangkauan

4. Tingkatan

Dengan menggunakan dimensi perulangan sebagai pedoman, rencana-rencana organisasi biasanya dibagi menjadi dua tipe rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap digunakan berulang-ulang karena rencana tersebut difokuskan pada situasi organisasional yang terjadi berulang-ulang, sementara rencana sekali pakai hanya digunakan sekali atau beberapa kali karena rencana tersebut difukuskan untuk berhubungan dengan situasi yang relative unik dalam organisasi. Rencana tetap bisa dibagi menjadi kebijaksanaan, prosedur, dan aturan, dam rencana sekali pakai bisa dibagi menjadi program dan anggaran.

Dalam membantu mengambangkan rencana-rencana, wiraswastawan menggunakan teknik alat-alat perencanaan yaitu:

1. Peramalan

yaitu teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Pentingnya peramalan terletak pada kemampuannya membantu wiraswastawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.

2. Metode analisis runtun waktu

Digunakan untuk memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukkan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukkan kecenderungan dimasa lalu, yang biasa digunakan untuk meramalkan penjualan dimasa mendatang.

3. Penjadwalan

Proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian internal dari rencana organisasional.

4. Peta Gannt Chart

Dikembangkan oleh Hendry L. Gannt. Merupakan diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu horizontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumbu vertical.

5. PERT (Program Evaluation and Review Techinique)

Jaringan aktivitas proyek yang menunjukkan baik estimasi waktu yang diperlukan dalam proyek, maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivias yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.

6. Jalur Kritis

Merupakan rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan peride waktu paling lama untuk diselesaikan.

Sumber

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Penetapan Kelayakan Usaha Baru

Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan

Alasan utama kegagalan usaha baru adalah:

1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai

2. Kinerja produk yang salah

3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif

4. Tidak disadarinya tekanan persaingan

5. Keusangan produk yang terlalu cepat

6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat

7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan

Analisa Kelayakan Teknis

Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis:

1. Identifikasi spesifikasi teknis penting

2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja

Identifikasi spesifikasi teknis penting

Persyaratan teknis yang paling penting adalah:

ü Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya

ü Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan

ü Daya tahan bahan baku produk

ü Bisa diandalkan

ü Keamanan produk

ü Daya guna yang bisa diterima

ü Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah

ü Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu

ü Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses

ü Kemudahan untuk ditangani

Pengembangan dan Uji Coba Produk

Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.

Penilaian Peluang-Peluang Pasar

Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.

Riset pasar dapat membantu:

1. Menemukan pasar yang menguntungkan

2. Memilih produk yang dapat dijual

3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen

4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik

5. Merencanakan sasaran yang realistik

Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah:

1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial

2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar

3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar

Analisa Potensi Pasar

Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah

Identifikasi Pasar Potensial

Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun). Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :

1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa

2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogen

3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen

Jawaban bagi pertanyaan berikut ini akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi pemakai potensial:

ü Siapa yang merupakan pembeli potensial dari produk?

ü Dimanakah pemakai potensial bertempat?

ü Mengapa pelanggan potensial ingin membeli produk ini? Apa kebiasaan membeli mereka? Seberapa sering mereka membeli produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?

ü Berapa jumlah total permintaan produk ini? Berapa jumlah rata-rata tiap pesanan?

ü Berapa jumlah total permintaan produk ini setiap bulannya atau setiap tahunnya?

ü Bagaimana siklus permintaan?

ü Bagaimana potensi pertumbuhan dari pasar ini?

Analisa Kelayakan Finansial

Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial:

ü Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail

ü Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan

ü Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu

ü Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan

Penilaian Kemampuan Organisasional

Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.

Dalam penilaian ini dilakukan:

v Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal

v Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia

Analisa Persaingan

Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan:

1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama

2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi

Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas:

Identifikasi pesaing besar potensial, Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan, Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.

HAK GUNA PATEN

Pengertian hak guna paten yaitu pengaturan secara formal dalam suatu hubungan / cara bisnis, dimana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dsb

Hak guna paten yaitu persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dgn prosedur operasi standar

Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising

Perusahaan franchisee menghadapi resiko yang relatif lebih rendah (lebih terukur)

Perusahaan franchisee dibebani:

a. Pajak

b. pembayaran royalti

c. kurang bebas dalam pengelolaan/pengoperasian

d. perusahaan Franchisor (pemilik hak guna paten) mungkin bertindak sebagai penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan

Jenis-jenis hak guna paten (franchise)

1. Franchise untuk mendistribusikan hasil produksi

2. Franchise yang menawarkan nama, citra, metode menjalankan usaha, dll

3. Franchise yang menawarkan jasa seperti agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate

Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimisasi resiko investasi dalam franchising adalah :

1. Melakukan evaluasi diri

2. Meneliti franchise

Persetujuan Hak Guna Paten

Ada beberapa persetujuan dalam hak guna paten:

franchising : sistem pemasaran yang mencakup 2 pihak, yang terikat dalam perjanjian legal, dimana salah satu pihak di dalam kontrak yang menspesifikasikan metode yang harus diikuti dan dipenuhi pihak lain, franchising produk dan merek, franchising format : franchisee mendapat seluruh sistem pemasaran dan petunjuk dari franchisor, master license/sebagai penerima izin utama : (perusahaan / pribadi bertindak sebagai agen penjual untuk menemukan franchisee baru.

Pengembangan areal : perusahaan / pribadi mendapat hak resmi untuk membuka beberapa gerai dalam area yang ditentukan

Pemasaran Langsung

Pengertian pemasaran langsung : merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media

Pemasaran langsung : aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan

Teknik dalam pemasaran langsung :

a. kiriman pos langsung

b. telemarketing

c. penjualan door to door

Teknik alternatif pemasaran langsung :

1. Periklanan terklasifikasi

2. Periklanan display

3. Kiriman pos langsung

4. Katalog penjualan

5. Pemasaran tanggapan langsung media

Bentuk-Bentuk Kepemilikan perusahaan :

a. Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma)

ü Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang

ü Pemilik tidak perlu membagi laba

b. Kongsi

ü Ada perjanjian tertulis

ü Dimiliki 2 orang atau lebih

ü Umur perusahaan terbatas

ü Pemilikan bersama atas harta

ü Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba

c. Perusahaan Perseroaan

ü Perusahaan dengan badan hukum

ü Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang

ü dimiliki

ü Pemilikan dapat berpindah tangan

ü Eksitensi relatif lebih stabil/permanen

Ø Go Publik

Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam

Keuntungan:

ü diperoleh modal baru.

ü masyarakat lebih mengenal perusahaan.

Kerugian:

ü ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan.

ü mahalnya biaya.