Sabtu, 29 Oktober 2011

PASAR TRADISIONAL dengan e-commerce


Huaaaa udah lama bgd gag corat-coret…. Kali ini saya akan membahas tentang perbandingan PASAR TRADISIONAL dengan e-commerce

Nahh sebelum kita membahas lebih jauh kita harus tau nih pengertian nya cekidot yuuuu

Apakah rumah kalian dekat pasar?
Pernahkah kalian pergi ke pasar?

Tentunya pasar bukan merupakan hal baru bagi kita. Di antara kita mungkin pernah ke pasar. Akan tetapi, banyak hal yang belum tentu kita ketahui tentang pasar. Secara umum di pasar terdapat banyak penjual dan pembeli, serta barang atau jasa yang diperjualbelikan. Penjual banyak menyediakan barang seperti sayur-sayuran, buah-buahan, beras, daging, alat-alat rumah tangga, dan pakaian.
Di pasar kalian dapat membeli barang-barang yang menjadi kebutuhan kita dari kaos kaki.Lalu timbul pertanyaan, “Apakah pasar itu?”
 Pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan dapat laku terjual dan memperoleh uang sebagai gantinya. Adapun para konsumen (pembeli) akan datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar sejumlah barang yang dibelinya.
            Nah disinilah pasar dimana ada transaksi jual beli dan akan terjadi sebuah tawar menawar antara penjual dan pembeli yang nantinya akan menjadi sebuah kesepakatan harga. Setelah harga yang ditentukan sudah disepakati maka barang akan berpindah tempat dari penjual ke konsumen atau pembeli.
          Dapat disimpulkan bahwasannya sebuah pasar dapat terjadi atau terbentuk jika terdapat syarat sbb;
1) Adanya pembeli dan penjual
2) Adanya barang dan jasa yang diperjualbelikan
3) Adanya interaksi
4) Adanya media atau tempat

            Oh,,yyaa jangan salah ya pasar ini memiliki fungsi lohh..!! Pasar termaksud penting karena kalau tidak ada pasar bagaimana kita memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari.?? Jadi, pasar ini sangat berfungsi baik dari sudut pandang konsumen maupun produsen.

Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu;

1) sebagai sarana distribusi, 

2) pembentukan harga, dan 

3) sebagai tempat promosi.


1. Pasar sebagai Sarana Distribusi
         Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.
2. Pasar sebagai Pembentuk Harga
         Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
3. Pasar sebagai Sarana Promosi
        Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen.
Macam-Macam Pasar
Saya kira kita semua juga udah sering denger kata PASAR dan juga tau macam-macam pasar, nah saya hanya membahas sedikit tentang beberapa macam pasar yang sering kita dengar diantaranya adalah;

1) Pasar tradisional :: Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain
2) Pasar modern :: Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.
3) Pasar Kaget :: Pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu daerah terdapat pasar malam, dan sebagainya.
4) Pasar Grosir  :: Tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos.
5) Pasar Eceran :: Tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.


Nahhh setelah kurang lebih kita mengetahui tentang pasar dan macam-macamnya, sekarang kita bahas yuu tentang “E-COMMERCE” kalian tau gag sih e-commerce itu apa.???



e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Nahhh dari kata-kata ini pasti kalian udah nanggep kan apa yang dimaksud.????
          e-commerce ini dapat dikatakan pula sama dengan e-business kenapa.? karena e-business mengacu pada lingkup yang lebih luas.

Meskipun demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif diantaranya;

(1) on- line purchasing perspective 
            Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya. Biasanya transaksi online
(2) digital communications perspective
           Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital produk, jasa dan pembayaran online. Komunikasi secara elektronik 
(3) service perspective
          Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan terkini, dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa. terfokus pelayanan jasa
          
(4) business process perspective
          Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja
(5) market-of-one perspective
       Sistem yang memungkinkan proses ‘Customization’ produk dan jasa untuk diadapatasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap pelanggan secara efisien

       Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara  memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara departemen sistem informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya dalam organisasi.
Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa di eksploitasi meliputi:
•Sumber baru untuk informasi pasar
Individualized/customized marketing
•Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk (interactive marketing);
•Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran;
•Dan lain-lain.

     Proses penyampaian (delivery) produk secara digital via internet diperkirakan diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sektorbisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CDmusik, tiket pesawat, jasa konsultasi, hiburan, perbankan,asuransi, pendidikan, perawatan kesehatan dan lainnya.

Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran,diantaranya :
•Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet.
•Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik).
Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk.
Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan meresponcepat secara online.
•Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising.
•Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.
•Menghadirkan pasar maya/virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace).





Hal-hal yang membedakan pasar tradisional dan e-commerce adalah sebagai berikut :
Harga barang
Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan e-commerce memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di via internet atau online.

Tawar menawar
Berbelanja di pasar tradisional memungkinkan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai kesepakatan dengan pedagang. Jika cukup pintar menawar, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah. Sedangkan e-commerce, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas.

Diskon
Untuk urusan diskon, e-commerce mungkin akan memberikan diskon atas pembelian barang yang banyak .

Kenyamanan berbelanja
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja secara e-commerce memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar  tradisional. Tetapi kekurangannya adalah kita tidak dapat melihat kondisi barang tersebut dan apabila terjadi suatu yang tidak diinginkan jarang sekali barang boleh ditukar (baju, komputer, sepatu, dll). Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap tetapi kita dapat secara puas untuk memilih melihat kodisi fisik barang.

Kesegaran produk
Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya.





    



                      http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_9._PASAR

Tidak ada komentar: